Total nilai impor barang modal mampu tumbuh positif di tengah wabah Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, total impor barang modal pada April 2020 sebesar US$ 1,96 miliar alias meningkat 9,00% mom.
“Kalau dilihat, barang modal yang meningkat dikontribusi oleh barang-barang seperti processing unit untuk personal computer dan telepon seluler network,” kata Kepala BPS Suhariyanto, Jumat (15/5) via video conference.
Meski secara bulanan mengalami peningkatan, rupanya total nilai impor barang modal turun cukup tajam bila dibandingkan dengan April 2019. Secara tahunan, penurunannya tercatat sebesar 17,11% yoy.
Lebih lanjut, total nilai impor bahan baku dalam periode Januari 2020 – April 2020 tercatat sebesar US$ 7,83% miliar. Rupanya, jumlah ini lebih rendah 14,12% yoy dari periode sebelumnya tahun lalu yang sebesar US$ 9,11 miliar.
“Tentu komposisi penurunan impor perlu kita perhatikan dan kita waspadai. Apalagi, penurunan impor barang modal karena nantinya akan berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi, terutama pada komponen investasi,” tambah Suhariyanto.
Sebagai tambahan informasi, total nilai impor Indonesia pada April 2020 sebesar US$ 12,54 miliar atau terkoreksi 6,10% mom dari Maret 2020 yang sebesar US$ 13,35 miliar.
Secara kumulatif, nilai impor Indonesia dari Januari 2020 hingga April 2020 tercatat sebesar US$ 51,71 miliar alias terkoreksi 7,78% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 56,07 miliar.
Impor barang modal memberi kontribusi sebesar 15,66% terhadap total impor pada bulan April 2020.
Dan secara akumulatif, impor bahan baku memegang porsi sebesar 15,13% dari total impor pada Januari 2020 – April 2020.
发表回复